.

.
Home » » Curhat yang berpahala

Curhat yang berpahala

Written By Sambadha Scouting Movement on Rabu, 30 Maret 2011 | 21.57


A. Abstrak
“Dengarkan curhatku tentang dirinya
betapa manisnya senyum bibirnya,…..”
(Dengarkan curhatku by Vierra)
Lirik vierra diatas tentu sudah tidak asing lagi di telinga penikmat musik Indonesia, lagu ini adalah single pertama band Vierra yang melejitkan namanya hingga kini menempatkan band ini sebagai band papan atas. Pemilihan lagu ini sebagai andalan pertama dinilai saat tepat, mungkin karena liriknya mudah dihafal, musiknya fresh dan yang paling penting bahwa lagu ini hampir dialami oleh semua orang. Sekarang di zaman serba keterbukaan ini, siapa sih yang tak pernah MELACUR hehe bukan dalam konotasi negatif loch, tapi Melacur ini adalah singkatan bahasa kini yang kepanjangannya Melakukan Curahan Hati.
Tahu kah kakak bahwa sebenarnya dengan Curhatpun kita bisa mendapat Pahala? Banyak hal yang positif kita ambil dari perilaku manusia yang satu ini. Tetapi apapun pasti juga memeliki nilai Negatif. Sebagai manusia yang bijak kita harus selalu mengambil sisi positif dengan menilai berapa banyak positif dari pada yang negatifnya. Berikut ini kita akan membahas tentang bagaimana memperoleh pahala hanya dengan Curhat.
Curhat sejatinya hanya suatu aktifitas perbincangan manusia dengan manusia lainya baik antara 2 orang saja atau lebih, perbincangan membahas suatu masalah yang meresahkan hati sang pencurhatnya demi menemukan pemecahan atau hanya sekedar melepaskan perasaan. Nah tentu saja yang namanya Pahala menyangkut dengan ilmu agama dan ibadah. Dalam Agama Islam tidak mengenal istilah curhat secara langsung. Tapi jika kita kaji dari pengertian curhat menurut saya dapat dianalogikan bahwa Curhat sebenarnya sama dengan Nasihat menasihati.

B. Apa itu Nasihat?
Nasihat pada dasarnya diambil dari bahas Arab an-nush-hu yang berarti bersih dari segala kotoran, atau bisa juga merapatnya sesuatu hingga tidak saling berjauhan. Adapun secara istilah sebagaimana dikatakan Ibnu rajam Rahimahulullah yang menukil ucapan Al-Hatabi rahimahulullah, “Nasihat adalah menginginkan kebaikan untuk orang yang diberi nasihat”.

C. Nasihat yang paling baik
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW “jika seseorang memanti nasihat kepadamu, maka nasehatilah ia”. (HR. Muslim). Yaitu nasihatilah ia dengan kesungguhan darimu baik dalam hal yang dia sukai maupun yanng dia tidak sukai.

D. Hukum memberi Nasihat
An Nawawi berkata, “Hukum memberi nasihat ialah fardu kifayah” yang artinya ketika sudah ada yang memberi nasihat maka gugurlah kewajiban orang lain untuk memberinya nasihat. Dan dalam memberi nasihat sesuai dengan kadar kemampuannya.

by : Ka Bayu Nomaden Eindstein Sayden selalu Senapati Ing Ngalaga

0 komentar: