.

.
Home » » About Nobel

About Nobel

Written By Sambadha Scouting Movement on Rabu, 15 Juni 2011 | 20.52

alfred_nobelAlfred Bernhard Nobel, seorang ilmuwan terkenal, penemu, pengusaha sukses dan pendiri dari Penghargaan Nobel (Nobel Prize). Ia lahir pada tanggal 21 Oktober 1833, di Stockholm, San Remo, Swedia. Ayahnya bernama Immanuel Nobel dan ibunya bernama Andriette Ahlsell Nobel berkebangsaan Swedia. Ayahnya seorang ahli teknik dan penemu, kemampuan ayahnya inilah yang kelak akan diwariskan pada Alfred.Ia baru masuk sekolah pada usia 8 tahun. Baru setahun sekolah, ia ikut orangtuanya pindah ke St Petersburg, Rusia. Sang ayah, Immanuel Nobel, kemudian mendirikan pabrik torpedo dan ranjau.

Di tempat baru itu ia tidak lagi bersekolah melainkan belajar di rumah. Agar ia mendapat pengetahuan yang cukup, orangtuanya mendatangkan guru untuk mengajarnya. Pendidikan model itu ternyata cukup baik dan cocok dengan Nobel.

Pada usia 16 tahun, ia telah menguasai ilmu kimia. Ia juga mahir dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Swedia sebagai tanah kelahirannya. Dengan kemahirannya berbahasa itu, ia mencoba menulis puisi dan mengarang novel. Sayang, tidak selesai.

Tidak puas dengan ilmu yang didapatnya, ia pergi ke Paris untuk memperdalam ilmu kimia pada usia 17 tahun. Tahun berikutnya ia berangkat ke Amerika Serikat dan sempat menetap selama empat tahun di sana. Setelah itu ia kembali ke St Petersburg dan bergabung di perusahaan milik ayahnya.

Kepulangannya ke keluarganya itu bertepatan dengan terjadinya Perang Krim (1853-1856) antara Rusia melawan Inggris, Prancis, Turki, dan Sardinia. Torpedo dan ranjau produksi perusahaan ayahnya banyak dipergunakan dalam perang itu. Namun, ketika perang usai, Rusia tidak memerlukan lagi torpedo dan ranjau. Akhirnya, pabrik mereka pun bangkrut.

Setelah kebangkrutan itu, Nobel kembali ke Swedia dan mendirikan pabrik nitro gliserin, bahan peledak cair. Tahun 1864 pabrik itu meledak dan menewaskan lima orang karyawan termasuk adik Nobel, Emil. Pemerintah Swedia melarang Nobel untuk membangun kembali pabriknya di tempat yang sama.

Kejadian itu tidak membuat Nobel putus asa dan patah semangat. Ia kembali melakukan eksperimen penaklukan nitro gliserin. Tanpa sengaja, ia melihat nitro gliserin yang cair itu menetes ke tanah yang berkapur. Perpaduan antara nitro gliserin dengan tanah berkapur itu maka lahirlah dinamit yang cukup aman. Ia pun memproduksi dinamit dan menjadi kaya raya.

dynamite_1Nobel kemudian menamai temuannya itu sebagai powdery mixture dynamite (campuran serbuk dinamit). Setelah melakukan penyempurnaan ia mematenkan temuannya tahun 1867. Bahan peledak dengan detonator itu kemudian lebih dikenal sebagai dinamit.

Dinamit ini ternyata sangat disukai pasar. Perusahaan pertambangan, konstruksi dan militer melakukan pesanan besar-besaran kepadanya. Mereka memilih dinamit, karena cenderung lebih aman daripada jenis bahan peledak lain di masa itu. Sementara militer menyukai dinamit karena sifat ledakannya yang dahsyat dan bisa dikontrol.

Nobel kemudian membangun banyak pabrik dinamit diberbagai tempat di dunia. Dari dinamit dan bahan peledak generasi berikutnya yang diproduksinya, Nobel semakin kaya dan ternama. Selain dinamit, ia juga telah membuka jalan untuk penyempurnaan temuan bahan artifisal dari karet, kulit, sutra dan batu jenis tertentu.

Namun, seiring dengan penggunaan dinamit sebagai senjata dalam peperangan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, Nobel pun menyesal. Akhirnya, dalam wasiatnya menyebutkan agar sebagian hartanya disumbangkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian.

Hadiah Nobel

Pernyataan Nobel yang dipublikasikan pada 1888 sebelum wafatnya di sebuah suratkabar Prancis menyatakan bahwa dia mengutuk penemuan dinamitnya sehingga membuat dirinya memutuskan untuk meninggalkan sejumlah warisan bagi dunia seusai kematiannya.

Pernyataan yang ditulis di suratkabar tersebut menyatakan “le marchand de la mort est mort” (Pedagang Kematian Meninggal) dan lebih lanjut menuliskan, “Dr. AlfredNobel yang telah menjadi kaya raya menemukan sejumlah cara untuk membunuh manusia lebih cepat dari yang pernah ada sebelumnya itu, kemarin telah meninggal dunia.”

Nobel memang menjadi kaya dan terkenal akibat dinamit, namun ia merasa kecewa karena dinamit justru digunakan pihak militer untuk tujuan perang dan menghancurkan umat manusia. Nobel yang sangat cinta damai dan membenci perang, sebenarnya menginginkan dinamit dipakai untuk tujuan pembangunan.

Pada 27 November 1895 di Klub Swedia-Norwegia di Paris, Nobel menandatangani wasiat dan pernyataan terakhirnya dengan membentuk Hadiah Nobel untuk diberikan setiap tahunnya tanpa ada perbedaan bangsa. Nobel wafat terkena stroke pada 10 Desember 1896 di Sanremo, Italia. Jumlah yang disisihkan untuk yayasan Hadiah Nobel adalah sekitar 31 juta kronor (4.200.500 USD).

Tiga kategori pertama dari hadiah ini diberikan untuk bidang fisika, kimia dan kedokteran atau fisiologi, yang keempat untuk bidang kesusasteraan dan yang kelima diberikan pada orang atau masyarakat yang mengabdikan dirinya demi perdamaian.

Pada 2001, cicitnya yang bernama Peter mengusulkan kepada Bank Swedia untuk membedakan hadiah di bidang ekonomi guna “mengenang AlfredNobel” dari kelima kategori sebelumnya. Permintaan ini menyebabkan timbulnya banyak kontroversi apakah hadiah yang diberikan untuk bidang Ekonomi dimasukkan ke dalam “Hadiah Nobel” atau tidak.

Namun dari lima kategori yang ditentukan Nobel, para peraih penghargaan itu untuk pertamakali (1901) adalah: Jean Henri Dunant (Swiss) meraih Nobel Perdamaian atas jasanya mendirikan Palang Merah; Hadiah Nobel Fisika diserahkan pada Wilhelm C. Roentgen (Jerman) untuk penemuan Sinar-X; Hadiah Nobel Kimia diberikan pada Jacobus Henricus Van’t Hoff (Belanda) untuk penemuan hukum kimia dinamika dan osmotic pressure; Nobel Kedokteran jatuh pada Emil von Behring (Jerman) atas penemuan antitoksin diphtheria; sementara Hadiah Nobel Sastra diberikan pada Sully Prudhomme seorang penyair Prancis pada puisi-puisinya yang menggugah.

0 komentar: